Anak Panas Tinggi Mendadak? Ini Pertolongan Pertama Demam Berdarah pada Anak yang Wajib Orang Tua Tahu Sebelum Terlambat
![]() |
| Pertolongan Pertama Demam Berdarah pada Anak |
Tidak ada yang lebih membuat orang tua panik selain melihat anaknya tiba-tiba demam tinggi. Awalnya mungkin terlihat seperti demam biasa. Anak masih mau bermain, masih mau makan walau sedikit. Tapi ketika panasnya tak kunjung turun, wajahnya mulai pucat, dan tubuhnya tampak lemas, rasa cemas perlahan berubah jadi ketakutan.
Banyak orang tua di Indonesia mengalami momen ini, terutama saat musim hujan tiba. Nyamuk mulai bermunculan, dan kata demam berdarah (DBD) kembali terdengar di sekitar kita. Sayangnya, masih banyak yang mengira DBD hanya flu berat atau demam biasa, padahal keterlambatan penanganan bisa berakibat fatal, terutama pada anak-anak.
Artikel ini ditulis untuk membantu orang tua memahami pertolongan pertama demam berdarah pada anak secara sederhana, alami, dan berdasarkan pengalaman sehari-hari. Bukan untuk menggantikan peran dokter, tetapi agar orang tua tidak panik dan tahu apa yang harus dilakukan sejak gejala awal muncul.
Penyebab Demam Berdarah pada Anak
Demam berdarah disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Nyamuk ini biasanya menggigit pada pagi dan sore hari, bukan malam seperti nyamuk pada umumnya.
Beberapa hal yang sering menjadi penyebab anak lebih rentan terkena DBD antara lain:
1. Lingkungan rumah yang banyak genangan air
Tempat penampungan air terbuka, pot bunga, kaleng bekas, hingga talang air yang tersumbat menjadi sarang nyamuk.
2. Sistem imun anak yang belum kuat
Anak-anak, terutama balita, masih memiliki daya tahan tubuh yang belum sempurna sehingga lebih mudah terinfeksi virus.
3. Kurangnya perlindungan dari gigitan nyamuk
Anak yang bermain tanpa lotion anti nyamuk atau tanpa kelambu saat tidur siang berisiko lebih tinggi.
4. Riwayat DBD sebelumnya
Anak yang pernah terkena DBD justru bisa mengalami gejala lebih berat jika terinfeksi ulang oleh serotipe virus yang berbeda.
Memahami penyebab ini penting agar orang tua tidak hanya fokus pada pengobatan, tetapi juga pencegahan jangka panjang.
Gejala Demam Berdarah pada Anak
Gejala DBD pada anak sering kali mirip dengan demam biasa di awal, sehingga banyak orang tua lengah. Padahal, fase awal inilah yang paling menentukan.
- Gejala awal (hari ke-1 sampai ke-3):
- Demam tinggi mendadak (bisa mencapai 39–40°C)
- Anak tampak lemas dan rewel
- Sakit kepala atau nyeri di belakang mata
- Nafsu makan menurun
- Mual dan muntah
- Wajah tampak kemerahan
Gejala lanjutan yang perlu diwaspadai:
Demam turun tiba-tiba, tetapi kondisi anak justru memburuk
Mimisan atau gusi berdarah
Muntah berwarna gelap
Nyeri perut hebat
Tangan dan kaki dingin
Anak sangat lemah atau mengantuk terus
Banyak orang tua mengira demam turun berarti anak membaik, padahal pada DBD, fase kritis justru terjadi saat demam turun. Inilah alasan mengapa pertolongan pertama sangat penting.
Cara Mengatasi dan Pertolongan Pertama Demam Berdarah pada Anak
Ketika orang tua mencurigai anak mengalami demam berdarah, langkah pertama adalah tetap tenang. Kepanikan justru membuat keputusan menjadi tidak tepat.
1. Turunkan Demam dengan Cara Aman
Kompres hangat di ketiak dan lipatan paha
Hindari kompres air dingin atau alkohol
Berikan obat penurun panas paracetamol sesuai dosis anak
⚠️ Hindari aspirin atau ibuprofen karena bisa meningkatkan risiko perdarahan.
2. Perbanyak Cairan
DBD menyebabkan kebocoran plasma dan risiko dehidrasi. Pastikan anak:
Minum air putih sedikit tapi sering
Diberi oralit jika muntah atau lemas
Konsumsi jus buah alami (jambu biji sering dianjurkan sebagai pendamping, bukan pengganti medis)
Jika anak sulit minum, berikan dengan sendok kecil secara perlahan.
3. Pantau Tanda Bahaya
Catat:
Suhu tubuh setiap 4–6 jam
Jumlah buang air kecil (jika jarang, bisa tanda dehidrasi)
Kondisi umum anak (aktif atau makin lemas)
Jika muncul tanda bahaya seperti muntah terus, perdarahan, atau anak sangat lemas, segera bawa ke rumah sakit.
4. Segera Periksa ke Dokter
Pertolongan pertama di rumah hanya bersifat sementara. Pemeriksaan darah diperlukan untuk melihat:
Jumlah trombosit
Hematokrit
Kondisi infeksi
Semakin cepat DBD terdeteksi, semakin besar peluang anak pulih tanpa komplikasi.
![]() |
| Pertolongan Pertama Demam Berdarah pada Anak |
Pencegahan Demam Berdarah pada Anak
Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Beberapa langkah sederhana namun efektif antara lain:
1. Terapkan 3M Plus
- Menguras tempat penampungan air
- Menutup rapat wadah air
- Mengubur barang bekas yang bisa menampung air
- Plus:
- Menggunakan lotion anti nyamuk
- Memasang kelambu
- Menanam tanaman pengusir nyamuk
2. Biasakan Anak Menggunakan Pakaian Tertutup
Terutama saat pagi dan sore hari, gunakan baju lengan panjang dan celana panjang jika memungkinkan.
3. Jaga Daya Tahan Tubuh Anak
Asupan gizi seimbang
Tidur cukup
Aktivitas fisik yang sesuai usia
Anak dengan imunitas baik cenderung lebih kuat menghadapi infeksi.
FAQ (Pertanyaan yang Sering Ditanyakan)
1. Apakah semua demam tinggi pada anak adalah demam berdarah?
Tidak. Namun jika demam tinggi mendadak disertai gejala khas dan berlangsung lebih dari 2 hari, sebaiknya periksa ke dokter.
2. Apakah jambu biji bisa menyembuhkan DBD?
Jambu biji tidak menyembuhkan DBD, tetapi dapat membantu sebagai pendamping nutrisi. Penanganan medis tetap wajib.
3. Kapan anak harus dirawat inap?
Jika trombosit turun signifikan, terjadi muntah terus, perdarahan, atau tanda syok, dokter biasanya menyarankan rawat inap.
4. Apakah DBD bisa kambuh?
Bisa. Bahkan infeksi kedua bisa lebih berat jika disebabkan oleh serotipe virus yang berbeda.
---
Kesimpulan
Demam berdarah pada anak bukan sekadar demam biasa. Penyakit ini bisa berkembang cepat dan berbahaya jika tidak ditangani dengan tepat. Pertolongan pertama demam berdarah pada anak dimulai dari kepekaan orang tua dalam mengenali gejala awal, memberikan penanganan dasar yang aman, dan segera mencari bantuan medis.
Sebagai orang tua, kita memang tidak bisa melindungi anak dari semua penyakit. Namun, dengan pengetahuan yang cukup dan tindakan cepat, kita bisa mencegah kondisi menjadi lebih buruk. Jangan menunggu sampai terlambat. Lebih baik waspada sejak awal daripada menyesal di akhir.
Semoga artikel ini membantu dan menjadi pegangan bagi setiap orang tua yang ingin melindungi buah hatinya dari bahaya demam berdarah.


Komentar
Posting Komentar