Tuberkulosis atau TBC masih menjadi salah satu penyakit menular yang paling mematikan di dunia, termasuk di Indonesia. Meski sering dikaitkan dengan penyakit masa lalu, nyatanya TBC masih menjadi masalah kesehatan serius, terutama pada orang dewasa yang aktif secara sosial dan ekonomi. Mengenali gejala TBC pada orang dewasa sejak dini sangat penting agar pengobatan bisa dimulai sesegera mungkin dan penyebaran penyakit ini bisa dicegah.
Artikel ini akan membahas secara lengkap tanda-tanda TBC pada orang dewasa, faktor risikonya, serta kapan harus mencari bantuan medis. Simak informasi berikut agar Anda bisa lebih waspada terhadap penyakit ini.
Apa Itu TBC?
TBC adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini paling sering menyerang paru-paru, meskipun juga dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya seperti tulang, ginjal, dan otak.
Penyakit ini menular melalui udara, misalnya ketika seseorang yang terinfeksi batuk, bersin, atau berbicara. Karena sifat penularannya yang cepat, penting bagi kita untuk mengetahui gejala awal TBC, terutama pada orang dewasa yang berisiko tinggi.
Siapa yang Berisiko Terkena TBC?
Siapa saja bisa terkena TBC, namun beberapa kelompok lebih rentan, seperti:
Orang dengan sistem imun lemah (misalnya penderita HIV/AIDS)
Perokok aktif
Orang yang tinggal di lingkungan padat dan kurang ventilasi
Pekerja kesehatan
Orang dengan penyakit kronis seperti diabetes
Kontak erat dengan penderita TBC aktif
Gejala TBC pada Orang Dewasa yang Perlu Diwaspadai
Gejala TBC sering berkembang perlahan dan pada awalnya tampak seperti flu biasa atau infeksi pernapasan ringan. Inilah yang membuat banyak orang menyepelekan tanda-tanda awalnya. Berikut ini adalah gejala umum TBC pada orang dewasa yang harus diwaspadai:
1. Batuk Berkepanjangan Lebih dari 2 Minggu
Batuk yang tidak kunjung sembuh meskipun sudah minum obat batuk biasa adalah salah satu tanda paling umum dari TBC. Awalnya batuk bisa kering, tetapi seiring waktu bisa menjadi berdahak, bahkan berdarah.
2. Demam yang Kambuh-kambuhan
TBC sering menyebabkan demam ringan, terutama pada malam hari. Gejala ini biasanya datang dan pergi tanpa sebab yang jelas.
3. Keringat Malam Berlebihan
Salah satu gejala khas TBC adalah keringat malam yang berlebihan, bahkan saat suhu ruangan normal dan tanpa aktivitas fisik.
4. Penurunan Berat Badan yang Drastis
Jika Anda atau orang terdekat mengalami penurunan berat badan tanpa diet atau olahraga yang intens, hal ini bisa menjadi tanda infeksi serius seperti TBC.
5. Nafsu Makan Menurun
Orang dewasa dengan TBC biasanya juga mengalami penurunan nafsu makan, yang memperparah penurunan berat badan.
6. Rasa Lelah Berkepanjangan
Infeksi TBC dapat menyebabkan tubuh merasa sangat lelah dan lemah, bahkan setelah istirahat cukup.
7. Nyeri Dada
Jika infeksi sudah cukup parah, penderita bisa mengalami nyeri dada terutama saat bernapas dalam atau batuk. Ini menandakan adanya peradangan atau kerusakan jaringan paru-paru.
TBC Paru dan TBC Ekstra Paru
Perlu diketahui bahwa TBC tidak hanya menyerang paru-paru. TBC ekstra paru juga bisa terjadi dan gejalanya tergantung pada organ yang terinfeksi:
TBC tulang: nyeri pada tulang belakang, pembengkakan
TBC ginjal: darah dalam urin, nyeri pinggang
TBC otak (meningitis TB): sakit kepala berat, kejang, perubahan perilaku
TBC kelenjar getah bening: pembengkakan tanpa rasa sakit di leher atau ketiak
Kapan Harus ke Dokter?
Segera temui tenaga medis jika Anda atau orang terdekat mengalami:
Batuk selama lebih dari dua minggu
Berat badan turun tanpa sebab
Demam yang tidak kunjung reda
Keringat malam yang berlebihan
Diagnosis dini sangat penting agar TBC bisa ditangani sebelum berkembang lebih parah dan menular ke orang lain.
Pemeriksaan dan Diagnosis TBC
Untuk memastikan apakah seseorang mengidap TBC, dokter biasanya akan melakukan beberapa pemeriksaan, seperti:
Tes dahak (BTA): untuk mendeteksi bakteri TBC
Foto rontgen paru-paru
Tes tuberkulin (Mantoux test)
Tes darah
Tes molekuler cepat (TCM) yang lebih akurat dan cepat
Pengobatan TBC: Konsisten dan Tidak Boleh Putus
Pengobatan TBC memerlukan kedisiplinan tinggi. Pasien harus minum antibiotik selama minimal 6 bulan tanpa putus. Jika pengobatan dihentikan sebelum waktunya, bakteri bisa menjadi kebal obat dan menyebabkan TBC resistan obat (TB-RO) yang jauh lebih sulit diobati.
Obat yang umum diberikan antara lain:
Isoniazid
Rifampisin
Etambutol
Pirazinamid
Semua obat ini harus diminum sesuai resep dokter hingga tuntas. Pengawasan dari petugas kesehatan juga sangat disarankan agar pasien tidak lupa minum obat.
Cara Mencegah Penularan TBC
TBC bisa dicegah dengan menerapkan langkah-langkah berikut:
Hindari kontak erat dengan penderita TBC aktif
Pastikan rumah memiliki ventilasi udara yang baik
Menjalani vaksinasi BCG pada anak-anak
Gunakan masker saat berada di tempat umum atau tertutup
Jaga daya tahan tubuh dengan pola makan sehat dan gaya hidup aktif
Kesimpulan
TBC adalah penyakit serius, tetapi bisa disembuhkan jika ditangani dengan tepat dan dini. Mengenali gejala TBC pada orang dewasa seperti batuk lama, keringat malam, dan penurunan berat badan, bisa membantu mencegah komplikasi dan penyebaran. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika Anda mengalami gejala mencurigakan.
Ingat, semakin cepat TBC didiagnosis, semakin besar peluang untuk sembuh sepenuhnya. Mari kita tingkatkan kesadaran dan peduli terhadap kesehatan diri sendiri serta lingkungan sekitar.
No comments:
Post a Comment