Postingan

Menampilkan postingan dengan label Bahaya Konsumsi Makanan Manis Berlebihan

Gejala Demam Berdarah yang Sering Diabaikan: Pengalaman Banyak Orang yang Baru Sadar Saat Terlambat

Gambar
Gejala Demam Berdarah yang Sering Diabaikan Awalnya cuma demam biasa. Badan panas, kepala berat, dan rasanya lelah seperti kurang tidur. Banyak orang—termasuk saya—pernah berada di fase ini. Masih sempat bekerja, masih minum obat penurun panas, bahkan masih berpikir, “Paling masuk angin.” Namun hari kedua, badan mulai terasa aneh. Nyeri di belakang mata muncul, sendi terasa seperti habis dipukul, dan nafsu makan benar-benar hilang. Saat bercermin, wajah tampak lebih pucat dari biasanya. Tapi tetap saja, banyak yang menunda ke dokter karena mengira ini hanya flu berat. Beberapa hari kemudian, barulah kepanikan datang. Demam tak kunjung turun, badan semakin lemas, bahkan muncul bintik-bintik merah di kulit. Di situlah banyak orang baru sadar: ini bukan demam biasa — ini bisa jadi demam berdarah. Demam berdarah bukan penyakit langka di Indonesia. Hampir setiap musim hujan, kasusnya meningkat. Sayangnya, banyak penderita terlambat mendapatkan penanganan karena tidak mengenali gejala awal d...

Bahaya Konsumsi Makanan Manis Berlebihan bagi Kesehatan Tubuh dan Mental

Gambar
Bahaya Konsumsi Makanan Manis Berlebihan Makanan manis adalah sesuatu yang sulit ditolak. Baik itu kue, cokelat, permen, minuman ringan, hingga kopi dan teh yang diberi tambahan gula, semuanya memiliki daya tarik tersendiri. Rasa manis memberikan kenikmatan pada lidah dan sering dianggap sebagai comfort food ketika seseorang sedang lelah atau stres. Namun, di balik kenikmatan tersebut, konsumsi makanan manis yang berlebihan dapat menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan tubuh maupun mental. Artikel ini akan membahas bahaya konsumsi gula berlebih, penyebab seseorang sulit lepas dari makanan manis, tanda tubuh kelebihan gula, serta cara menguranginya. Mengapa Rasa Manis Begitu Menggoda? 1. Respon Otak terhadap Gula Saat mengonsumsi makanan manis, otak melepaskan hormon dopamin yang menimbulkan rasa senang. Reaksi ini mirip dengan mekanisme kecanduan terhadap zat tertentu. Semakin sering seseorang mengonsumsi gula, semakin besar pula kebutuhan tubuh terhadap jumlah gula yang lebih banyak u...