Rabies adalah infeksi virus akut yang disebabkan oleh virus dari genus Lyssavirus, yang menyerang sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang). Penularan ke manusia biasanya terjadi melalui air liur hewan yang terinfeksi, terutama melalui
Rabies merupakan salah satu penyakit mematikan yang disebabkan oleh virus yang menyerang sistem saraf pusat. Penyakit ini ditularkan ke manusia melalui gigitan atau cakaran hewan yang terinfeksi, terutama anjing. Meski sudah ada vaksin rabies, kasus infeksi masih ditemukan di berbagai wilayah, terutama di daerah yang belum memiliki sistem vaksinasi hewan yang baik.
Mengenali gejala awal rabies pada manusia sangat penting agar penanganan medis bisa dilakukan sebelum virus mencapai otak, karena ketika gejala sudah parah, rabies hampir selalu berujung pada kematian. Oleh karena itu, memahami tanda-tanda awal penyakit ini bisa menyelamatkan nyawa.
Apa Itu Rabies?
Rabies adalah infeksi virus akut yang disebabkan oleh virus dari genus Lyssavirus, yang menyerang sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang). Penularan ke manusia biasanya terjadi melalui air liur hewan yang terinfeksi, terutama melalui gigitan. Setelah masuk ke tubuh, virus rabies akan menyebar ke otak, dan menimbulkan gejala neurologis yang parah.
Masa Inkubasi Rabies
Masa inkubasi adalah waktu dari saat terinfeksi hingga munculnya gejala. Pada rabies, masa inkubasinya bisa sangat bervariasi, antara 1 minggu hingga lebih dari 1 tahun, tergantung lokasi luka, jumlah virus yang masuk, dan sistem kekebalan tubuh korban. Umumnya, masa inkubasi berlangsung antara 1–3 bulan.
Inilah sebabnya mengenali gejala awal rabies pada manusia menjadi sangat krusial.
Gejala Awal Rabies pada Manusia
Gejala awal rabies sering kali menyerupai penyakit ringan seperti flu, sehingga banyak orang yang mengabaikannya. Padahal, di balik keluhan ringan tersebut, virus rabies sedang bekerja secara aktif menuju sistem saraf pusat. Berikut beberapa gejala awal yang harus diwaspadai:
1. Demam dan Sakit Kepala
Salah satu tanda pertama yang sering muncul adalah demam ringan disertai sakit kepala. Kondisi ini sering disalahartikan sebagai flu biasa. Namun, jika Anda baru saja digigit atau dicakar oleh hewan, terutama anjing, kucing liar, atau kelelawar, maka gejala ini tidak boleh diabaikan.
2. Sensasi Aneh di Sekitar Luka Gigitan
Penderita rabies biasanya mengalami rasa nyeri, kesemutan, atau sensasi terbakar di area bekas gigitan. Sensasi ini disebabkan oleh virus yang mulai menyerang saraf di sekitar lokasi infeksi. Rasa tidak nyaman ini bisa muncul meskipun luka sudah terlihat sembuh.
3. Kelelahan dan Lemah Badan
Virus rabies juga memengaruhi kondisi fisik secara umum. Penderita bisa merasa lemas, lesu, dan tidak bertenaga. Rasa lelah ini berlangsung terus-menerus meskipun sudah beristirahat.
4. Kecemasan dan Perubahan Mood
Pada tahap awal, infeksi rabies juga bisa berdampak pada kondisi psikologis. Beberapa orang mengalami kecemasan berlebih, mudah marah, atau suasana hati yang berubah-ubah tanpa alasan jelas. Hal ini terjadi karena virus mulai mempengaruhi sistem saraf pusat.
5. Mual, Muntah, dan Sakit Perut
Meski tidak selalu muncul, beberapa penderita mengalami gejala gastrointestinal seperti mual, muntah, dan nyeri perut. Gejala ini makin memperkuat dugaan adanya infeksi virus dalam tubuh.
Gejala Lanjut Rabies (Setelah Virus Menyerang Otak)
Jika gejala awal rabies tidak segera ditangani, virus akan menyerang otak dan menimbulkan gejala berat yang hampir selalu berujung pada kematian. Tanda-tanda rabies tahap lanjut meliputi:
Halusinasi
Kejang
Gangguan tidur
Hidrofobia (takut air)
Kesulitan bernapas dan menelan
Paralisis (kelumpuhan)
Koma
Karena rabies pada tahap ini tidak bisa disembuhkan, penting untuk mengenali dan menangani gejala awal rabies secepat mungkin.
Apa yang Harus Dilakukan Jika Digigit Hewan?
Jika Anda atau seseorang digigit atau dicakar hewan, berikut langkah-langkah pertolongan pertama yang sangat penting dilakukan:
1. Cuci Luka dengan Sabun
Segera bersihkan luka dengan sabun dan air mengalir selama minimal 15 menit. Ini dapat mengurangi jumlah virus yang masuk ke tubuh.
2. Beri Antiseptik
Oleskan antiseptik seperti povidone-iodine pada area luka setelah dicuci bersih.
3. Segera ke Fasilitas Kesehatan
Jangan menunggu munculnya gejala. Segeralah ke puskesmas atau rumah sakit untuk mendapatkan suntikan vaksin anti rabies (VAR) dan serum anti rabies (SAR) jika diperlukan.
4. Identifikasi Hewan Penggigit
Jika memungkinkan, amati hewan yang menggigit. Jika hewan tersebut menunjukkan gejala rabies atau tidak dapat diamankan, dokter akan menganggapnya sebagai hewan yang berisiko tinggi.
Pencegahan Rabies
Karena rabies adalah penyakit yang nyaris 100% fatal, pencegahan adalah kunci utama. Beberapa langkah pencegahan rabies antara lain:
Vaksinasi hewan peliharaan secara rutin
Hindari kontak dengan hewan liar atau hewan yang tidak diketahui status kesehatannya
Berikan vaksin rabies bagi orang yang berisiko tinggi, seperti petugas medis hewan, petugas karantina, atau penjelajah alam
Edukasi masyarakat tentang bahaya rabies dan pentingnya vaksinasi
Kesimpulan
Gejala awal rabies pada manusia sering kali tampak ringan dan bisa dengan mudah diabaikan. Namun, karena penyakit ini sangat berbahaya dan berujung fatal bila tidak segera ditangani, penting untuk waspada terhadap setiap luka akibat gigitan atau cakaran hewan.
Jangan tunggu sampai muncul gejala berat. Segera cari pertolongan medis jika Anda atau orang terdekat mengalami luka akibat gigitan hewan, terlebih jika tidak diketahui status vaksinasi hewannya. Penanganan sejak dini bisa menyelamatkan nyawa.
No comments:
Post a Comment