Tuesday, August 5, 2025

Gejala Awal DBD yang Harus Diwaspadai: Kenali Sejak Dini Sebelum Terlambat



Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Di Indonesia, DBD menjadi salah satu penyakit endemik yang kerap meningkat kasusnya saat musim hujan. Mengenali gejala awal DBD sangat penting untuk mencegah komplikasi serius yang dapat mengancam jiwa.


Dalam artikel ini, kita akan membahas secara lengkap mengenai gejala awal DBD, perbedaannya dengan demam biasa, serta langkah-langkah yang bisa dilakukan jika mencurigai seseorang terkena DBD.

Apa Itu Demam Berdarah Dengue (DBD)?

DBD adalah infeksi virus yang menyerang sistem peredaran darah dan menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah serta penurunan jumlah trombosit. Virus dengue memiliki empat serotipe (DEN-1 hingga DEN-4), dan seseorang bisa terkena DBD lebih dari satu kali sepanjang hidupnya. Infeksi berulang bahkan bisa lebih parah dibandingkan infeksi pertama.

Mengapa Gejala Awal DBD Sering Terabaikan?

Salah satu tantangan utama dalam menangani DBD adalah gejala awalnya yang mirip dengan flu atau demam biasa, sehingga banyak orang mengabaikannya. Padahal, jika tidak ditangani dengan cepat, DBD bisa berkembang menjadi kondisi yang parah, seperti syok dengue (Dengue Shock Syndrome) atau pendarahan hebat.


Gejala Awal DBD yang Wajib Diwaspadai

Berikut ini adalah beberapa gejala awal DBD yang paling umum dan harus segera diwaspadai:


1. Demam Tinggi Mendadak

Gejala pertama dan paling khas dari DBD adalah demam tinggi yang muncul tiba-tiba, biasanya mencapai suhu 39–41°C. Tidak seperti demam biasa yang merangkak naik secara perlahan, demam DBD terjadi secara mendadak dan sering disertai menggigil.

2. Sakit Kepala Hebat

Penderita DBD biasanya mengalami sakit kepala yang intens, terutama di bagian dahi dan sekitar mata. Ini sering kali disertai dengan rasa nyeri di belakang bola mata, yang menjadi ciri khas DBD.

3. Nyeri Otot dan Sendi

Virus dengue menyerang jaringan otot dan persendian, sehingga menyebabkan nyeri otot dan nyeri sendi yang cukup hebat. Inilah mengapa DBD juga dikenal dengan istilah “breakbone fever” atau demam tulang hancur.

4. Mual dan Muntah

Gejala awal DBD berikutnya adalah mual, muntah, atau hilangnya nafsu makan. Hal ini terjadi akibat gangguan pada saluran pencernaan yang disebabkan oleh virus dengue.

5. Kelelahan Berlebihan

Kelelahan ekstrem tanpa alasan yang jelas juga sering muncul di awal infeksi DBD. Penderita akan merasa sangat lemas, lesu, dan sulit beraktivitas.

6. Ruam Kulit (Bintik Merah)

Setelah beberapa hari demam, biasanya muncul ruam merah atau bintik-bintik pada kulit akibat pendarahan di bawah permukaan kulit. Gejala ini tidak gatal dan tidak selalu muncul pada semua penderita.


Tanda-Tanda DBD Mulai Parah

Jika gejala awal DBD tidak segera ditangani, penyakit ini bisa memasuki fase kritis. Beberapa tanda DBD mulai parah antara lain:

Pendarahan spontan, seperti mimisan, gusi berdarah, atau buang air besar berdarah.

Penurunan drastis jumlah trombosit.

Perut kembung dan nyeri hebat.

Syok, ditandai dengan tekanan darah menurun, kulit dingin, pucat, dan denyut nadi melemah.

Jika gejala tersebut muncul, pasien harus segera dibawa ke fasilitas kesehatan untuk penanganan lebih lanjut.


Perbedaan Gejala DBD dan Demam Biasa

Gejala DBD Demam Biasa

Demam Tinggi mendadak (39–41°C) Naik bertahap

Nyeri kepala Sangat hebat, terutama di dahi Ringan hingga sedang

Nyeri otot/sendi Sangat intens Ringan

Ruam kulit Bintik merah muncul hari ke-3 atau ke-4 Jarang terjadi

Pendarahan Bisa terjadi (mimisan/gusi berdarah) Tidak terjadi

Kelelahan Sangat lemas, sulit beraktivitas Biasanya masih bisa beraktivitas



Apa yang Harus Dilakukan Jika Mengalami Gejala Awal DBD?

Jika Anda atau anggota keluarga mengalami gejala-gejala di atas, lakukan langkah berikut:

1. Segera periksa ke dokter atau puskesmas.

2. Lakukan pemeriksaan darah untuk mengecek jumlah trombosit dan hematokrit.

3. Istirahat total, hindari aktivitas berat.

4. Perbanyak minum air putih, untuk menghindari dehidrasi.

5. Konsumsi makanan bergizi, terutama yang membantu meningkatkan daya tahan tubuh.

6. Pantau suhu tubuh dan gejala lain yang mungkin berkembang.


Pencegahan DBD Sejak Dini

Selain mengenali gejala awal DBD, pencegahan juga sangat penting. Berikut langkah-langkah yang bisa Anda lakukan:

3M Plus: Menguras, Menutup, dan Mendaur ulang barang bekas yang bisa menjadi tempat nyamuk bertelur.

Gunakan lotion anti nyamuk dan kelambu saat tidur.

Pasang kawat nyamuk di ventilasi dan jendela.

Fogging berkala di lingkungan tempat tinggal.

Menanam tanaman pengusir nyamuk, seperti lavender atau serai.




Kesimpulan

Gejala awal DBD kerap dianggap remeh karena mirip dengan flu biasa. Namun, mendeteksi dini dan segera bertindak sangat penting untuk mencegah komplikasi serius. Demam tinggi mendadak, nyeri hebat, dan bintik merah pada kulit merupakan sinyal bahaya yang tidak boleh diabaikan.


Dengan mengenali gejala awal DBD dan menerapkan langkah pencegahan, kita bisa melindungi diri dan keluarga dari bahaya penyakit ini. Jangan tunda untuk berkonsultasi ke tenaga medis jika mengalami gejala mencurigakan.


No comments:

Post a Comment