Gejala Demam Berdarah yang Sering Diabaikan: Pengalaman Banyak Orang yang Baru Sadar Saat Terlambat
Malaria masih menjadi salah satu penyakit yang menimbulkan beban kesehatan signifikan di berbagai belahan dunia, terutama di daerah tropis dan subtropis. Indonesia sendiri masih menjadi wilayah endemis dengan kasus malaria yang fluktuatif setiap tahunnya. Oleh karena itu, penting untuk mengenali gejala malaria (malaria symptoms) agar dapat segera melakukan penanganan dan mencegah komplikasi yang lebih parah.
Dalam artikel ini, kita akan membahas secara lengkap mengenai gejala awal hingga lanjutan malaria, jenis-jenis malaria berdasarkan parasit penyebabnya, serta langkah-langkah penting jika Anda atau orang terdekat menunjukkan tanda-tanda penyakit ini.
Apa Itu Malaria?
Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit bernama Plasmodium, yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina yang terinfeksi. Setelah masuk ke dalam tubuh, parasit berkembang biak di hati sebelum menyerang sel darah merah.
Ada lima jenis Plasmodium yang umum menginfeksi manusia:
Plasmodium falciparum (paling berbahaya)
Plasmodium vivax
Plasmodium ovale
Plasmodium malariae
Plasmodium knowlesi
Gejala Umum Malaria
Gejala malaria umumnya muncul 10–15 hari setelah tergigit nyamuk yang terinfeksi. Namun, dalam beberapa kasus, gejalanya bisa muncul lebih lama tergantung jenis parasitnya.
Berikut adalah gejala malaria yang paling umum:
1. Demam Tinggi yang Berulang
Demam malaria biasanya memiliki pola siklus, yaitu muncul secara berkala setiap 24, 48, atau 72 jam tergantung jenis parasit. Suhu tubuh bisa meningkat drastis hingga 40°C atau lebih. Demam ini sering disertai menggigil dan keringat berlebihan.
2. Menggigil Hebat
Menggigil merupakan salah satu tanda khas awal serangan malaria. Penderita bisa merasakan sensasi dingin ekstrem walau suhu tubuh meningkat drastis.
3. Berkeringat Dingin
Setelah fase demam tinggi, tubuh biasanya mulai mengeluarkan keringat dalam jumlah besar, menandai fase pendinginan. Ini menjadi ciri khas dalam siklus demam malaria.
4. Sakit Kepala Intens
Nyeri kepala yang terasa menekan atau berdenyut sering kali menjadi salah satu gejala yang menyertai demam. Sakit kepala ini bisa berlangsung terus-menerus dan terasa sangat menyiksa.
5. Nyeri Otot dan Sendi
Penderita malaria sering merasakan badan pegal dan lemah, mirip seperti gejala flu berat. Nyeri ini terjadi akibat peradangan yang disebabkan oleh parasit di dalam darah.
6. Mual, Muntah, dan Diare
Sistem pencernaan juga bisa terkena dampak infeksi malaria. Gejala seperti mual, muntah, atau bahkan diare ringan hingga sedang dapat muncul, terutama pada anak-anak.
7. Kelelahan Ekstrem
Karena sel darah merah rusak akibat serangan parasit, penderita sering kali merasa lemas, lesu, dan tidak bertenaga, meski sudah cukup istirahat.
Gejala Lanjutan Malaria yang Perlu Diwaspadai
Jika tidak ditangani dengan baik, malaria bisa berkembang menjadi malaria berat atau malaria komplikasi, terutama jika disebabkan oleh Plasmodium falciparum. Gejala lanjutan ini bisa sangat berbahaya dan mengancam jiwa.
Beberapa tanda malaria berat meliputi:
Kehilangan kesadaran atau kejang (malaria serebral)
Kesulitan bernapas
Penyakit kuning (jaundice) akibat kerusakan hati
Pendarahan spontan
Anemia berat
Gagal ginjal atau gagal organ lainnya
Segera cari bantuan medis jika gejala-gejala ini muncul!
Gejala Malaria Berdasarkan Usia
Pada Anak-Anak
Gejala malaria pada anak bisa berbeda dan cenderung lebih sulit dikenali. Anak-anak mungkin menunjukkan:
Mudah mengantuk atau rewel
Kehilangan nafsu makan
Kejang demam
Dehidrasi
Pada Ibu Hamil
Malaria pada ibu hamil dapat meningkatkan risiko komplikasi serius, baik bagi ibu maupun janin. Gejalanya serupa, tetapi sering kali lebih berat. Komplikasi yang mungkin terjadi termasuk keguguran, kelahiran prematur, dan berat badan lahir rendah.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera periksakan diri ke fasilitas kesehatan jika Anda mengalami:
Demam tinggi setelah bepergian ke daerah endemis malaria
Menggigil, sakit kepala, dan kelelahan ekstrem
Gejala menyerupai flu yang tak kunjung membaik
Gejala berat seperti kejang atau kehilangan kesadaran
Deteksi dini sangat penting dalam mencegah komplikasi malaria. Tes darah sederhana dapat memastikan diagnosis dan menentukan jenis parasit yang menyerang.
Pencegahan Malaria
Meskipun pengobatan malaria sudah tersedia, pencegahan tetap lebih baik. Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan:
Gunakan kelambu anti-nyamuk saat tidur
Semprot ruangan dengan insektisida
Gunakan lotion antinyamuk
Hindari keluar rumah saat malam hari tanpa perlindungan
Jika bepergian ke daerah endemis, konsultasikan dengan dokter tentang profilaksis malaria (obat pencegah)
Penutup: Waspada dan Bertindak Cepat
Malaria bisa menyerang siapa saja, tetapi dengan mengenali gejala malaria sejak awal, Anda bisa mendapatkan penanganan medis yang cepat dan tepat. Jangan sepelekan demam dan menggigil, terutama jika Anda baru saja dari daerah rawan malaria.
Jika Anda mengalami gejala-gejala seperti yang telah disebutkan di atas, segera hubungi layanan kesehatan terdekat. Semakin cepat ditangani, semakin besar peluang untuk sembuh tanpa komplikasi.
Tetap waspada, lindungi diri dan keluarga dari malaria.
Komentar
Posting Komentar