Flu Singapura, atau yang secara medis dikenal sebagai penyakit tangan, kaki, dan mulut (Hand, Foot, and Mouth Disease/HFMD), merupakan penyakit menular yang sering menyerang anak-anak, terutama usia balita hingga anak sekolah dasar. Penyakit ini kerap muncul secara musiman dan dapat menyebar dengan cepat di lingkungan seperti sekolah, tempat penitipan anak, maupun rumah tangga.
Meski umumnya tidak berbahaya dan bisa sembuh sendiri dalam waktu 7–10 hari, penting bagi orang tua untuk mengenali gejala flu Singapura pada anak sejak dini. Dengan deteksi cepat, Anda dapat memberikan perawatan yang tepat dan mencegah penularan lebih lanjut.
Apa Itu Flu Singapura?
Flu Singapura disebabkan oleh virus dari kelompok enterovirus, terutama Coxsackievirus A16 dan Enterovirus 71. Penyakit ini menyebar melalui kontak langsung dengan cairan tubuh penderita, seperti air liur, cairan lepuh, tinja, atau percikan saat batuk dan bersin.
Penyakit ini disebut "flu Singapura" karena pertama kali didokumentasikan secara luas di Singapura. Namun, flu Singapura kini menjadi penyakit yang umum di berbagai negara tropis, termasuk Indonesia.
Gejala Flu Singapura pada Anak
Gejala flu Singapura biasanya muncul dalam 3–6 hari setelah anak terpapar virus. Masa ini disebut sebagai masa inkubasi. Gejala awal bisa menyerupai flu biasa, namun akan berkembang menjadi lebih khas. Berikut adalah beberapa gejala utama flu Singapura pada anak:
1. Demam
Demam ringan hingga tinggi (38–39°C) sering menjadi gejala awal. Beberapa anak juga mengalami sakit kepala atau menggigil.
2. Sakit Tenggorokan
Anak mungkin mengeluhkan nyeri saat menelan. Rasa tidak nyaman ini disebabkan oleh luka kecil atau sariawan yang muncul di mulut.
3. Luka di Mulut (Sariawan)
Salah satu ciri khas flu Singapura adalah munculnya luka-luka kecil atau sariawan di lidah, gusi, bagian dalam pipi, dan langit-langit mulut. Luka ini terasa perih dan membuat anak enggan makan atau minum.
4. Ruam di Tangan, Kaki, dan Bokong
Ruam merah yang tidak gatal sering muncul di telapak tangan, telapak kaki, dan terkadang di bokong atau lipatan paha. Ruam ini bisa berubah menjadi lepuh kecil berisi cairan.
5. Nafsu Makan Menurun
Karena rasa sakit saat menelan dan demam, anak-anak yang terkena flu Singapura cenderung kehilangan nafsu makan.
6. Rewel dan Lesu
Anak menjadi lebih rewel, mudah marah, dan tampak lelah. Ini disebabkan oleh kombinasi demam, rasa nyeri, dan ketidaknyamanan di tubuhnya.
Kapan Harus Membawa Anak ke Dokter?
Flu Singapura biasanya akan sembuh sendiri tanpa pengobatan khusus. Namun, bawa anak ke dokter jika:
Demam tidak turun setelah 3 hari
Anak terlihat sangat lemas atau tidak responsif
Anak tidak mau minum atau tanda-tanda dehidrasi (jarang buang air kecil, mulut kering, menangis tanpa air mata)
Luka di mulut sangat banyak hingga anak sulit makan atau minum
Muncul kejang akibat demam tinggi
Gejala semakin parah atau muncul gejala tambahan seperti muntah hebat
Cara Merawat Anak yang Terkena Flu Singapura di Rumah
Tidak ada obat khusus untuk mengobati flu Singapura, karena ini disebabkan oleh virus. Namun, orang tua bisa membantu meringankan gejala anak dengan langkah-langkah berikut:
✅ Beri Cairan yang Cukup
Pastikan anak tetap terhidrasi dengan baik. Berikan air putih, jus buah yang tidak asam, atau kaldu hangat.
✅ Pilih Makanan yang Lembut
Karena luka di mulut terasa nyeri, berikan makanan yang lembut seperti bubur, sup, atau yogurt. Hindari makanan pedas, asam, dan keras.
✅ Gunakan Obat Penurun Demam
Paracetamol atau ibuprofen bisa diberikan untuk menurunkan demam dan mengurangi rasa nyeri, sesuai anjuran dosis dan usia.
✅ Istirahat Cukup
Biarkan anak banyak beristirahat. Jangan memaksakan untuk beraktivitas jika belum pulih.
✅ Jaga Kebersihan
Cuci tangan anak dan seluruh anggota keluarga secara rutin dengan sabun. Disinfeksi mainan, gagang pintu, dan permukaan yang sering disentuh.
Cara Mencegah Penularan Flu Singapura
Karena sangat mudah menular, pencegahan adalah kunci utama:
Ajarkan anak rajin mencuci tangan
Jauhkan anak dari teman atau saudara yang sedang sakit
Isolasi anak yang terinfeksi hingga benar-benar sembuh (biasanya 7–10 hari)
Rutin membersihkan barang-barang anak
Hindari berbagi alat makan dan minum
Kesimpulan
Flu Singapura pada anak bisa menimbulkan kekhawatiran bagi orang tua, terutama karena cepat menular dan menimbulkan ketidaknyamanan. Namun, dengan mengenali gejalanya sejak awal dan memberikan perawatan yang tepat, anak bisa pulih dengan baik tanpa komplikasi serius.
Penting juga untuk menjaga kebersihan lingkungan dan mengajarkan anak pola hidup sehat untuk mencegah penularan. Jika Anda melihat gejala yang mencurigakan pada anak, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter agar mendapatkan diagnosis dan penanganan yang sesuai.
No comments:
Post a Comment