Tuesday, July 8, 2025

Mengenal Gejala Sifilis pada Pria: Waspadai Tanda-Tandanya Sejak Dini



Sifilis adalah salah satu penyakit menular seksual (PMS) yang masih menjadi ancaman serius bagi kesehatan pria di seluruh dunia. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum dan dapat menyerang siapa saja yang aktif secara seksual, terutama jika tidak menggunakan perlindungan. Dalam banyak kasus, gejala sifilis pada pria sering kali tidak disadari karena muncul secara bertahap dan bisa tampak samar. Artikel ini akan membahas secara lengkap tahapan dan gejala sifilis pada pria, mengapa penting untuk mendeteksinya lebih awal, dan langkah yang perlu dilakukan untuk pengobatan dan pencegahan.


Apa Itu Sifilis?

Sifilis adalah infeksi menular seksual yang berkembang melalui beberapa tahap, yaitu:

1. Sifilis primer

2. Sifilis sekunder

3. Sifilis laten

4. Sifilis tersier

Jika tidak ditangani sejak dini, sifilis dapat menyebabkan kerusakan serius pada organ dalam, termasuk otak, saraf, dan jantung. Oleh karena itu, penting untuk memahami setiap tahapan dan gejala sifilis pada pria agar penanganan bisa segera dilakukan.


Gejala Sifilis Tahap Awal (Primer)

Luka Tidak Nyeri (Chancre)

Gejala awal yang paling umum adalah munculnya luka kecil, bulat, dan tidak nyeri di area tempat bakteri masuk, biasanya di sekitar:

Penis

Anus

Mulut

Luka ini disebut chancre dan biasanya muncul antara 3 minggu hingga 90 hari setelah terpapar. Karena tidak menimbulkan rasa sakit, banyak pria tidak menyadari keberadaan luka ini.

Catatan: Luka ini dapat hilang dengan sendirinya dalam 3–6 minggu, namun infeksinya tetap menyebar ke tahap berikutnya jika tidak diobati.


Gejala Sifilis Sekunder

Jika sifilis tidak ditangani saat primer, ia akan memasuki tahap sekunder dengan gejala yang lebih menyebar, seperti:

Ruam Kulit

Ruam berwarna kemerahan atau kecoklatan, biasanya muncul di telapak tangan atau kaki.

Tidak gatal dan bisa menyebar ke seluruh tubuh.

Luka di Mulut atau Alat Kelamin

Luka atau bercak putih di dalam mulut, lidah, atau tenggorokan.

Bisa juga di sekitar anus atau penis.

Gejala Sistemik

Demam ringan

Pembengkakan kelenjar getah bening

Sakit tenggorokan

Sakit kepala

Nyeri otot

Penurunan berat badan

Gejala ini dapat hilang tanpa pengobatan, tetapi infeksi tetap aktif dalam tubuh dan masuk ke tahap laten.


Gejala Sifilis Laten

Pada tahap ini, penderita tidak menunjukkan gejala sama sekali. Sifilis laten bisa berlangsung selama bertahun-tahun. Meski tanpa gejala, bakteri masih aktif dan dapat berkembang ke tahap yang lebih serius, yaitu sifilis tersier.



Gejala Sifilis Tersier

Jika sifilis tetap tidak diobati, ia bisa memasuki tahap tersier dalam waktu 10–30 tahun setelah infeksi awal. Gejalanya sangat serius dan bisa mengancam jiwa:

Kerusakan otak dan sistem saraf (neurosifilis): kelumpuhan, kebingungan, gangguan memori, bahkan demensia.

Gangguan jantung dan pembuluh darah: aneurisma, kerusakan katup jantung.

Kebutaan atau tuli permanen

Tahap ini sangat jarang terjadi karena sifilis umumnya sudah diobati sebelum mencapai tahap ini, tetapi tetap mungkin terjadi.


Komplikasi Jika Tidak Diobati

Selain risiko kerusakan organ, sifilis yang tidak diobati dapat menyebabkan:

Penularan kepada pasangan seksual

Infeksi HIV menjadi lebih mudah

Masalah kesuburan

Penularan sifilis kepada bayi jika istri sedang hamil (sifilis kongenital)


Kapan Harus Periksa ke Dokter?

Segera lakukan pemeriksaan jika Anda mengalami:

Luka tak biasa di penis, anus, atau mulut

Ruam yang tidak gatal, terutama di telapak tangan atau kaki

Riwayat hubungan seksual berisiko tanpa kondom

Pasangan seksual terdiagnosis sifilis atau PMS lain

Tes darah sederhana dapat mendeteksi infeksi sifilis. Jika hasilnya positif, pengobatan bisa segera diberikan.


Pengobatan Sifilis

Sifilis dapat diobati dengan sangat efektif menggunakan antibiotik, terutama suntikan penisilin. Lama dan jenis pengobatan tergantung dari tahap infeksi. Berikut poin pentingnya:

Sifilis primer dan sekunder: Satu suntikan penisilin.

Sifilis laten atau tersier: Dosis lebih tinggi, kadang selama beberapa minggu.

Catatan penting: Jangan melakukan hubungan seksual hingga dokter menyatakan infeksi telah sembuh total.


Pencegahan Sifilis pada Pria

Berikut beberapa langkah efektif untuk mencegah penularan sifilis:

Gunakan kondom saat berhubungan seksual.

Lakukan tes PMS secara rutin, terutama jika memiliki lebih dari satu pasangan.

Hindari seks bebas dan jaga komunikasi terbuka dengan pasangan.

Jangan berbagi mainan seks tanpa pembersihan dan pelindung.

Edukasi diri dan pasangan tentang gejala PMS.





Kesimpulan

Gejala sifilis pada pria sering kali tidak terasa atau terlihat jelas, terutama pada tahap awal. Namun, jika tidak ditangani dengan tepat, infeksi ini dapat menyebabkan komplikasi serius. Oleh karena itu, penting untuk mengenali tanda-tandanya, melakukan tes secara rutin, dan segera mendapatkan pengobatan jika terdiagnosis. Deteksi dini adalah kunci utama untuk menghindari dampak jangka panjang dari penyakit ini.

No comments:

Post a Comment