Apa Itu Hipotiroid?
Hipotiroid adalah kondisi medis ketika kelenjar tiroid tidak menghasilkan hormon tiroid dalam jumlah yang cukup. Tiroid adalah kelenjar kecil berbentuk kupu-kupu yang terletak di bagian depan leher. Meskipun kecil, kelenjar ini memiliki pengaruh besar terhadap metabolisme tubuh, suhu, denyut jantung, serta fungsi otak dan sistem saraf.
Ketika tiroid menjadi “kurang aktif”, tubuh akan mengalami perlambatan proses-proses penting, yang dapat menimbulkan berbagai gejala fisik maupun psikologis.
Penyebab Umum Hipotiroid
Sebelum membahas gejalanya, penting untuk mengetahui beberapa penyebab umum hipotiroid, antara lain:
Penyakit Hashimoto: Penyakit autoimun yang menyerang kelenjar tiroid.
Pengangkatan tiroid: Operasi pengangkatan sebagian atau seluruh kelenjar tiroid.
Terapi radiasi: Terutama untuk kanker kepala atau leher.
Kekurangan yodium: Yodium penting untuk produksi hormon tiroid.
Penggunaan obat-obatan tertentu seperti lithium.
Gejala Hipotiroid yang Harus Diwaspadai
Gejala hipotiroid bisa berkembang secara perlahan dan seringkali tidak disadari pada tahap awal. Berikut adalah beberapa gejala umum hipotiroid yang perlu Anda kenali:
1. Kelelahan Berlebihan
Merasa lelah sepanjang hari meskipun sudah cukup tidur? Kelelahan kronis adalah salah satu gejala utama hipotiroid. Hal ini disebabkan oleh melambatnya metabolisme tubuh akibat kurangnya hormon tiroid.
2. Peningkatan Berat Badan
Hormon tiroid mengatur kecepatan pembakaran kalori tubuh. Saat produksinya menurun, pembakaran kalori juga menurun, sehingga berat badan cenderung naik meski tidak ada perubahan pola makan.
3. Kulit Kering dan Rambut Rontok
Kulit menjadi lebih kasar dan kering, rambut tampak kusam dan mudah rontok. Ini adalah efek dari perlambatan regenerasi sel dan penurunan sirkulasi darah ke kulit.
4. Sensitivitas Terhadap Dingin
Orang dengan hipotiroid sering merasa kedinginan, bahkan di ruangan bersuhu normal. Ini karena tubuh tidak menghasilkan cukup energi untuk menghangatkan diri.
5. Depresi dan Gangguan Mood
Hormon tiroid berperan penting dalam mengatur suasana hati. Hipotiroid dapat menyebabkan depresi, kecemasan, hingga penurunan konsentrasi dan daya ingat.
6. Sembelit
Melambatnya sistem pencernaan adalah salah satu efek langsung dari hipotiroid, menyebabkan kesulitan buang air besar.
7. Wajah Bengkak dan Suara Serak
Retensi cairan dapat menyebabkan pembengkakan di wajah dan suara menjadi lebih serak karena pembengkakan jaringan di sekitar pita suara.
8. Siklus Menstruasi Tidak Teratur
Pada wanita, hipotiroid bisa menyebabkan menstruasi lebih berat, tidak teratur, atau bahkan kesulitan untuk hamil.
9. Detak Jantung Melambat
Kurangnya hormon tiroid bisa menyebabkan bradikardia atau detak jantung yang terlalu lambat, membuat tubuh terasa lemas dan kurang tenaga.
10. Pembesaran Kelenjar Tiroid (Gondok)
Jika tubuh terus-menerus “meminta” produksi hormon tiroid, kelenjar tiroid bisa membesar sebagai responsnya, membentuk gondok di leher.
Gejala Hipotiroid pada Anak dan Remaja
Hipotiroid tidak hanya menyerang orang dewasa. Pada anak dan remaja, gejalanya bisa sedikit berbeda, seperti:
Pertumbuhan yang terhambat
Perkembangan pubertas yang terlambat
Performa akademik menurun
Perubahan perilaku dan mood
Siapa Saja yang Berisiko Mengalami Hipotiroid?
Beberapa kelompok yang lebih rentan mengalami hipotiroid antara lain:
Wanita, terutama di atas usia 60 tahun
Orang dengan riwayat keluarga penyakit tiroid
Penderita penyakit autoimun lainnya (seperti lupus atau diabetes tipe 1)
Orang yang pernah menjalani terapi radiasi di bagian leher
Pasien yang baru melahirkan (hipotiroid postpartum)
Diagnosis dan Pemeriksaan Hipotiroid
Jika Anda mengalami beberapa gejala yang disebutkan di atas, penting untuk melakukan pemeriksaan ke dokter. Diagnosis hipotiroid biasanya ditegakkan melalui:
Tes darah TSH (Thyroid Stimulating Hormone): Jika kadar TSH tinggi, ini menandakan kelenjar tiroid Anda tidak bekerja optimal.
Tes T4 (Thyroxine): Untuk mengukur kadar hormon tiroid yang diproduksi.
Pemeriksaan lanjutan jika dicurigai adanya penyakit autoimun.
Pengobatan Hipotiroid
Kabar baiknya, hipotiroid bisa dikendalikan dengan baik menggunakan obat pengganti hormon tiroid, seperti levothyroxine. Obat ini bekerja menggantikan hormon yang tidak diproduksi oleh tubuh.
Namun, pengobatan ini biasanya bersifat jangka panjang bahkan seumur hidup, sehingga pasien perlu rutin kontrol dan menyesuaikan dosis sesuai kondisi tubuh.
Kapan Harus ke Dokter?
Jangan menunda jika Anda mengalami gejala-gejala seperti kelelahan ekstrem, kenaikan berat badan tanpa sebab, kulit kering, sembelit, atau depresi yang tidak jelas penyebabnya. Pemeriksaan dini dapat mencegah komplikasi jangka panjang seperti kolesterol tinggi, penyakit jantung, dan infertilitas.
Tips Gaya Hidup untuk Penderita Hipotiroid
Selain minum obat secara teratur, perubahan gaya hidup juga bisa membantu memperbaiki kondisi:
Konsumsi makanan tinggi yodium, selenium, dan zinc (seperti rumput laut, ikan laut, telur, dan kacang-kacangan).
Hindari konsumsi berlebihan makanan goitrogenik mentah (seperti kubis dan brokoli).
Tidur cukup dan kelola stres untuk menjaga kesehatan hormonal secara keseluruhan.
Rutin olahraga ringan untuk menjaga metabolisme tubuh.
Kesimpulan
Hipotiroid mungkin tampak seperti penyakit yang “tenang”, tapi efeknya sangat besar terhadap tubuh dan kualitas hidup. Mengenali gejala hipotiroid sedini mungkin dapat membantu Anda mendapatkan pengobatan yang tepat dan mencegah komplikasi lebih lanjut.
Jika Anda atau orang terdekat Anda menunjukkan tanda-tanda tiroid tidak aktif, segera lakukan konsultasi medis. Ingat, tiroid kecil, tapi pengaruhnya besar.
No comments:
Post a Comment