Virus Hanta adalah salah satu virus zoonotik yang ditularkan dari hewan ke manusia, khususnya melalui kontak dengan urine, air liur, atau kotoran tikus. Penyakit ini jarang terjadi, tetapi bisa sangat berbahaya jika tidak ditangani sejak dini. Artikel ini akan mengulas secara lengkap gejala virus Hanta, mulai dari tahap awal hingga kondisi yang mengancam jiwa, agar kita bisa lebih waspada dan siap menghadapi potensi infeksi ini.
Apa Itu Virus Hanta?
Virus Hanta adalah kelompok virus dari famili Bunyaviridae yang dapat menyebabkan dua jenis penyakit utama pada manusia:
Hantavirus Pulmonary Syndrome (HPS) – Umumnya terjadi di Amerika dan dapat menyebabkan gangguan paru-paru yang parah.
Hemorrhagic Fever with Renal Syndrome (HFRS) – Lebih sering ditemukan di Asia dan Eropa, menyerang ginjal dan pembuluh darah.
Penularan virus ini terjadi bukan karena kontak langsung antar manusia, melainkan karena paparan droplet atau debu yang terkontaminasi kotoran atau urin tikus yang terinfeksi.
Gejala Awal Virus Hanta yang Perlu Diwaspadai
Pada tahap awal, gejala infeksi virus Hanta bisa tampak seperti flu biasa, sehingga seringkali diabaikan. Berikut beberapa gejala awal yang umum terjadi:
1. Demam Tinggi Mendadak
Suhu tubuh meningkat secara tiba-tiba dan bisa mencapai lebih dari 38°C.
2. Sakit Kepala Parah
Biasanya terasa di bagian depan atau belakang kepala, seperti tekanan hebat.
3. Nyeri Otot (Myalgia)
Terutama di area punggung, paha, dan bahu
4. Mual dan Muntah
Gejala gastrointestinal ini umum dan bisa disertai dengan penurunan nafsu makan.
5. Kelelahan Ekstrem
Penderita merasa lemah meskipun telah cukup istirahat.
Gejala-gejala ini biasanya muncul dalam 1 hingga 2 minggu setelah seseorang terpapar virus.
Gejala Lanjutan dan Tanda Bahaya
Jika tidak segera ditangani, virus Hanta bisa berkembang menjadi kondisi serius, baik itu HPS maupun HFRS. Berikut gejala lanjutannya:
Untuk Hantavirus Pulmonary Syndrome (HPS)
Batuk Kering
Sesak Napas
Nyeri Dada
Penurunan Tekanan Darah
Penumpukan Cairan di Paru-paru (Edema Paru)
Dalam banyak kasus, gejala pernapasan memburuk dengan cepat, hanya dalam waktu 24–48 jam, dan dapat menyebabkan kegagalan pernapasan akut.
Untuk Hemorrhagic Fever with Renal Syndrome (HFRS)
Pendarahan di bawah kulit
Tekanan darah rendah
Gangguan ginjal (ditandai dengan pembengkakan, nyeri pinggang, hingga tidak buang air kecil)
Gangguan penglihatan sementara
Kejang dan gangguan neurologis (jarang)
Gejala-gejala ini menunjukkan fase kritis dari penyakit, yang dapat berujung pada kematian jika tidak ditangani dengan tepat.
Kapan Harus ke Dokter?
Jika Anda mengalami demam tinggi, nyeri otot, kelelahan ekstrem, serta baru saja berada di lingkungan yang rawan tikus (misalnya gudang, ladang, rumah kosong, atau tempat penyimpanan makanan), segera periksa ke fasilitas kesehatan.
Diagnosis dini dapat menyelamatkan nyawa, terutama jika gejala mulai beralih ke gangguan pernapasan atau ginjal.
Cara Mencegah Infeksi Virus Hanta
Pencegahan adalah langkah terbaik karena hingga saat ini belum ada vaksin khusus untuk virus Hanta. Berikut beberapa tips untuk mencegah infeksi:
1. Hindari kontak langsung dengan tikus dan lingkungannya
Gunakan masker dan sarung tangan saat membersihkan area berdebu atau tempat penyimpanan lama.
2. Simpan makanan dan sampah dengan tertutup
Agar tidak menarik perhatian tikus.
3. Gunakan disinfektan saat membersihkan area tikus
Jangan menyapu atau mengepel langsung kotoran tikus, karena bisa menimbulkan aerosol virus.
4. Periksa rumah secara rutin
Tutup celah atau lubang tempat tikus bisa masuk.
Kesimpulan
Virus Hanta bukan penyakit yang umum, tetapi sangat berbahaya. Gejala awalnya mirip flu, namun bisa berkembang menjadi kondisi fatal seperti gangguan paru-paru atau ginjal. Oleh karena itu, mengenali gejala virus Hanta sejak dini sangat penting agar bisa segera ditangani.
Pastikan lingkungan tempat tinggal bersih, bebas dari hama, dan selalu waspada jika berada di area yang berpotensi menjadi sarang tikus. Semakin cepat tindakan dilakukan, semakin besar peluang untuk pulih tanpa komplikasi serius.