Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini umumnya menyerang paru-paru, tetapi bisa menyebar ke organ tubuh lain, termasuk tulang, otak, ginjal, dan bahkan darah. Salah satu bentuk yang jarang terjadi namun sangat berbahaya adalah TBC yang menular melalui darah atau dikenal sebagai TBC milier.
Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang TBC yang menular melalui darah, mulai dari pengertian, gejala, penyebab, faktor risiko, diagnosis, pengobatan, hingga pencegahannya. Dengan memahami informasi ini, diharapkan Anda lebih waspada dan dapat mengambil langkah pencegahan yang tepat.
Pengertian TBC yang Menular Melalui Darah
TBC milier adalah bentuk TBC yang terjadi ketika bakteri Mycobacterium tuberculosis menyebar ke seluruh tubuh melalui aliran darah. Kondisi ini menyebabkan infeksi menyebar ke banyak organ sekaligus, seperti hati, limpa, tulang, otak, dan sumsum tulang.
TBC jenis ini disebut "milier" karena gambaran penyakit ini pada hasil rontgen dada menyerupai butiran kecil seperti biji milet (sejenis biji-bijian). Meski jarang terjadi, TBC milier adalah kondisi serius yang membutuhkan diagnosis dan penanganan cepat.
Apakah TBC Menular Melalui Darah?
Secara umum, TBC menular melalui percikan udara yang mengandung bakteri dari batuk atau bersin penderita. Namun, dalam kasus TBC milier, bakteri menyebar melalui darah setelah masuk ke pembuluh darah dari paru-paru atau organ terinfeksi lainnya.
Meski TBC milier menyebar melalui darah di dalam tubuh penderita, penularannya ke orang lain tetap melalui droplet udara, bukan kontak darah. Oleh karena itu, TBC tidak mudah menular melalui transfusi darah atau kontak dengan luka berdarah.
Gejala TBC Menular Melalui Darah
Gejala TBC milier bisa bervariasi tergantung pada organ yang terinfeksi. Namun, beberapa gejala umum meliputi:
Demam berkepanjangan
Keringat malam yang berlebihan
Penurunan berat badan drastis
Kelelahan ekstrem
Batuk kronis, kadang berdarah
Sesak napas atau nyeri dada
Pembesaran kelenjar getah bening
Nyeri perut atau gangguan pencernaan (jika organ perut terinfeksi)
Jika TBC menyebar ke otak (meningitis TBC), gejalanya bisa berupa sakit kepala hebat, mual, muntah, hingga gangguan kesadaran. Sementara jika mengenai tulang, gejala bisa berupa nyeri dan pembengkakan di area yang terinfeksi.
Penyebab TBC Menyebar ke Darah
TBC milier terjadi saat bakteri Mycobacterium tuberculosis berhasil masuk ke pembuluh darah dan menyebar ke berbagai organ tubuh. Kondisi ini biasanya terjadi pada individu dengan sistem imun yang lemah, sehingga tubuh tidak mampu mengendalikan penyebaran infeksi.
Beberapa kondisi yang bisa meningkatkan risiko penyebaran TBC melalui darah meliputi:
TBC yang tidak diobati atau pengobatan tidak tuntas
Penderita HIV/AIDS
Pasien dengan kanker yang menjalani kemoterapi
Pasien dengan diabetes yang tidak terkontrol
Gizi buruk atau malnutrisi
Penggunaan obat imunosupresan (penekan sistem imun)
Faktor Risiko TBC Menular Melalui Darah
Beberapa faktor yang meningkatkan risiko seseorang terkena TBC milier antara lain:
1. Sistem Imun Lemah: Kondisi seperti HIV/AIDS, diabetes, atau kanker membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi.
2. Usia Lanjut atau Balita: Kelompok usia ini memiliki sistem imun yang belum atau tidak lagi optimal.
3. Lingkungan dengan Tingkat TBC Tinggi: Tinggal di daerah dengan kasus TBC yang tinggi meningkatkan risiko paparan bakteri.
4. Kondisi Gizi Buruk: Kekurangan nutrisi melemahkan sistem imun dan membuat tubuh sulit melawan infeksi.
5. Kebiasaan Merokok dan Konsumsi Alkohol: Kedua kebiasaan ini melemahkan sistem pernapasan dan kekebalan tubuh.
Diagnosis TBC Menular Melalui Darah
Mendiagnosis TBC milier bisa menjadi tantangan karena gejalanya sering kali mirip dengan penyakit lain. Beberapa metode pemeriksaan yang digunakan meliputi:
Rontgen Dada: Untuk melihat gambaran khas berupa bercak kecil di paru-paru.
Tes Mantoux atau Uji Tuberkulin: Menguji respons kekebalan tubuh terhadap bakteri TBC.
Tes Darah (IGRA): Mendeteksi infeksi Mycobacterium tuberculosis melalui kadar interferon-gamma.
Pemeriksaan Dahak: Mendeteksi keberadaan bakteri TBC melalui mikroskop atau kultur dahak.
Biopsi Jaringan: Jika infeksi menyebar ke organ tertentu, biopsi bisa membantu memastikan diagnosis.
Pengobatan TBC Menular Melalui Darah
Pengobatan TBC milier sama dengan TBC pada umumnya, tetapi sering kali membutuhkan waktu dan pengawasan yang lebih intensif. Protokol pengobatan biasanya melibatkan kombinasi antibiotik khusus TBC selama minimal 6–12 bulan, seperti:
Isoniazid (INH)
Rifampisin (RIF)
Pyrazinamide (PZA)
Ethambutol (EMB)
Pada kasus yang lebih parah, pengobatan bisa diperpanjang atau disesuaikan dengan kondisi pasien. Penting untuk mengikuti anjuran dokter dan menyelesaikan seluruh rangkaian pengobatan agar bakteri benar-benar hilang dan mencegah resistensi obat.
Komplikasi TBC Milier
Jika tidak ditangani dengan tepat, TBC yang menyebar melalui darah dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti:
Gagal napas
Meningitis TBC (infeksi otak)
Kerusakan organ permanen (hati, ginjal, tulang)
Sepsis atau infeksi menyebar ke seluruh tubuh
Pencegahan TBC Menular Melalui Darah
Mencegah TBC milier membutuhkan upaya untuk mengendalikan penyebaran TBC sejak dini. Berikut beberapa langkah yang bisa diambil:
Vaksinasi BCG: Memberikan perlindungan terhadap bentuk TBC berat pada anak-anak.
Hindari Kontak dengan Penderita TBC Aktif: Gunakan masker dan jaga jarak jika berada di lingkungan dengan kasus TBC.
Menjaga Sistem Imun: Konsumsi makanan bergizi, cukup istirahat, dan rutin berolahraga.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat: Rutin mencuci tangan dan menjaga kebersihan lingkungan.
Pengobatan TBC Hingga Tuntas: Jika didiagnosis TBC, pastikan mengikuti pengobatan hingga selesai untuk mencegah komplikasi.
Kesimpulan
TBC menular melalui darah atau TBC milier adalah bentuk TBC yang serius dan berpotensi mengancam nyawa jika tidak ditangani dengan tepat. Meski penyebarannya dalam tubuh terjadi melalui aliran darah, penularan ke orang lain tetap melalui droplet udara.
Mengenali gejala, memahami faktor risiko, dan menjalani pengobatan dengan disiplin sangat penting untuk mencegah penyebaran dan komplikasi. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika Anda mengalami gejala yang mencurigakan.
Dengan menjaga kebersihan, menerapkan gaya hidup sehat, dan mengikuti program vaksinasi, Anda bisa membantu mencegah penyebaran TBC dan melindungi diri serta orang-orang di sekitar Anda.
No comments:
Post a Comment