Gondongan pada anak merupakan salah satu penyakit yang cukup sering terjadi dan dapat menimbulkan ketidaknyamanan yang signifikan. Penyakit ini dikenal dengan pembengkakan pada area pipi atau leher akibat infeksi virus. Meski sering dianggap ringan, gondongan memerlukan perhatian medis agar tidak menimbulkan komplikasi serius. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang gejala gondongan pada anak, penyebab, faktor risiko, diagnosis, pengobatan, dan cara pencegahannya.
Dengan memahami informasi ini, orang tua bisa lebih waspada dan sigap dalam menangani gondongan pada anak. Artikel ini juga dioptimalkan agar mudah ditemukan di hasil pencarian Google dengan kata kunci yang relevan seperti "gejala gondongan pada anak", "penyebab gondongan", dan "cara mengobati gondongan".
Pengertian Gondongan pada Anak
Gondongan atau mumps adalah infeksi virus yang menyerang kelenjar parotis — kelenjar penghasil air liur yang terletak di dekat telinga. Infeksi ini menyebabkan kelenjar tersebut membengkak, sehingga menimbulkan ciri khas berupa pembesaran di area pipi atau leher.
Penyakit ini disebabkan oleh virus Paramyxovirus yang menyebar melalui percikan air liur dari batuk, bersin, atau penggunaan barang bersama seperti peralatan makan. Meski bisa terjadi pada siapa saja, anak-anak berusia 2–12 tahun lebih rentan terkena gondongan, terutama jika belum mendapatkan vaksinasi MMR (Measles, Mumps, Rubella).
Gejala Gondongan pada Anak
Gejala gondongan pada anak biasanya muncul 2–3 minggu setelah terpapar virus. Berikut adalah gejala umum yang sering terjadi:
1. Pembengkakan pada Kelenjar Parotis
Ciri khas gondongan adalah pembengkakan di area pipi atau leher, biasanya di satu sisi, namun bisa juga di kedua sisi. Pembengkakan ini bisa disertai rasa nyeri saat disentuh atau saat anak mengunyah dan menelan.
2. Demam
Anak yang terkena gondongan sering mengalami demam dengan suhu mencapai 38°C atau lebih. Demam ini biasanya muncul bersamaan dengan pembengkakan kelenjar parotis.
3. Nyeri pada Wajah dan Rahang
Rasa sakit di sekitar area pipi, rahang, dan telinga adalah gejala umum lainnya. Rasa nyeri ini semakin terasa saat anak makan makanan asam atau mengunyah makanan keras.
4. Sakit Kepala
Infeksi virus sering kali menimbulkan sakit kepala, termasuk pada kasus gondongan. Anak mungkin merasa lesu dan kurang bersemangat akibat ketidaknyamanan ini.
5. Kehilangan Nafsu Makan
Nyeri saat mengunyah dan menelan membuat anak enggan makan, sehingga nafsu makan menurun drastis.
6. Kelelahan dan Lemah
Anak dengan gondongan cenderung merasa mudah lelah dan kurang bertenaga. Ini adalah reaksi tubuh dalam melawan infeksi.
Penyebab Gondongan pada Anak
Gondongan disebabkan oleh virus Paramyxovirus yang sangat menular. Penyebaran virus ini dapat terjadi melalui:
Percikan air liur saat anak batuk atau bersin.
Kontak langsung dengan permukaan yang terkontaminasi virus, seperti mainan atau peralatan makan.
Berbagi barang pribadi, seperti gelas, sendok, atau handuk.
Faktor Risiko Gondongan pada Anak
Beberapa faktor yang meningkatkan risiko anak terkena gondongan meliputi:
Belum mendapatkan vaksin MMR: Anak yang belum divaksin memiliki risiko lebih tinggi.
Sistem kekebalan tubuh lemah: Anak dengan daya tahan tubuh rendah lebih rentan terhadap infeksi.
Lingkungan padat dan tertutup: Penyebaran virus lebih cepat di tempat seperti sekolah atau tempat penitipan anak.
Diagnosis Gondongan pada Anak
Untuk memastikan gondongan, dokter akan melakukan:
Pemeriksaan fisik: Melihat pembengkakan khas pada area pipi dan leher.
Tanya jawab riwayat kesehatan: Menanyakan gejala dan kemungkinan kontak dengan penderita gondongan.
Tes laboratorium: Tes darah atau pemeriksaan air liur untuk mendeteksi keberadaan virus.
Pengobatan Gondongan pada Anak
Karena gondongan disebabkan oleh virus, tidak ada pengobatan khusus untuk membunuh virus ini. Namun, perawatan bertujuan meredakan gejala dan membuat anak lebih nyaman. Berikut langkah-langkah pengobatan gondongan pada anak:
1. Istirahat yang Cukup
Biarkan anak beristirahat untuk mempercepat pemulihan dan mengurangi risiko penyebaran virus.
2. Kompres Dingin pada Area Bengkak
Kompres dingin membantu meredakan nyeri dan mengurangi pembengkakan pada kelenjar parotis.
3. Berikan Obat Penurun Demam dan Pereda Nyeri
Paracetamol atau ibuprofen dapat digunakan untuk meredakan demam dan nyeri, sesuai dosis yang dianjurkan dokter.
4. Cukupi Kebutuhan Cairan
Pastikan anak minum cukup air untuk mencegah dehidrasi, terutama jika demam tinggi.
5. Hindari Makanan Asam dan Keras
Makanan asam dapat merangsang produksi air liur yang membuat nyeri semakin terasa. Pilih makanan lembut dan mudah ditelan.
Komplikasi Gondongan yang Perlu Diwaspadai
Meski jarang, gondongan bisa menyebabkan komplikasi serius seperti:
Orkitis: Peradangan pada testis pada anak laki-laki.
Ooforitis: Peradangan ovarium pada anak perempuan.
Meningitis: Infeksi pada selaput otak dan sumsum tulang belakang.
Pankreatitis: Peradangan pankreas.
Kehilangan pendengaran: Akibat peradangan pada telinga bagian dalam.
Pencegahan Gondongan pada Anak
Pencegahan gondongan paling efektif adalah melalui vaksinasi. Berikut langkah pencegahan lainnya:
1. Vaksinasi MMR
Pastikan anak mendapatkan vaksin MMR sesuai jadwal, yaitu:
Dosis pertama: Usia 12–15 bulan.
Dosis kedua: Usia 4–6 tahun.
2. Menjaga Kebersihan Pribadi
Ajarkan anak mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, terutama sebelum makan dan setelah bermain.
3. Hindari Kontak dengan Penderita Gondongan
Jika ada teman atau saudara yang terkena gondongan, batasi interaksi untuk mencegah penularan.
4. Tidak Berbagi Barang Pribadi
Ajarkan anak untuk tidak berbagi alat makan, handuk, atau mainan yang sering terkena air liur.
-
Kapan Harus ke Dokter?
Segera konsultasikan ke dokter jika anak menunjukkan gejala berikut:
Pembengkakan parotis yang makin membesar dan nyeri.
Demam tinggi yang tidak kunjung reda.
Nyeri kepala hebat disertai kaku leher.
Nyeri perut parah atau pembengkakan pada area testis.
--
Kesimpulan
Gondongan pada anak adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus Paramyxovirus dengan gejala khas berupa pembengkakan di area pipi atau leher. Meski umumnya ringan, gondongan bisa menyebabkan komplikasi serius jika tidak ditangani dengan baik.
Orang tua perlu mengenali gejala gondongan pada anak sejak dini agar dapat memberikan perawatan yang tepat. Vaksinasi MMR, menjaga kebersihan, dan menghindari kontak dengan penderita adalah langkah utama dalam pencegahan gondongan. Jika anak menunjukkan gejala yang mengkhawatirkan, segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan penanganan medis yang tepat.
Dengan informasi lengkap ini, diharapkan orang tua lebih waspada dan sigap dalam menjaga kesehatan anak dari risiko gondongan.
No comments:
Post a Comment